LAPORAN PELAKSANAAN STUDI BANDING
MAHASISWA PROGRAM SARJANA
GELOMBANG 2
HAINAN, CHINA
SEKOLAH TINGGI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan-Nya sehingga pelaksanaan studi banding gelombang kedua dapat yang berlansung selama 5 hari 3 malam dapat berakhir dengan baik.
Studi banding secara rutin dilaksanakan tiap tahun dan pelaksanaan ini dilakukan dalam rangka mempelajari secara langsung kehidupan serta kebudayaan dari negeri lain untuk dapat dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa dengan tujuan mencari hal-hal baru, menambah wawasan serta pengalaman bagi mahasiswa.
Laporan ini ditulis berdasarkan pengalaman yang dialami oleh mahasiswa yang mengikuti studi banding dengan menuliskan berbagai macam yang dialami dan dirasakan oleh mahasiswa studi banding.
Pada akhirnya, laporan ini sesungguhnya belum sempurna, untuk itu diperlukan bimbingan dan arahan dari pimpinan dan dosen di Sekolah Tinggi Jakarta dalam rangka memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, disampaikan terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati.
Jakarta, 5 Desember 2019
Mahasiswa Studi Banding Gelombang 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Pengertian dari studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-lan.
Kegiatan studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada di tempat sendiri.
Studi banding yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Jakarta merupakan program yang diadakan setiap tahun. Program ini diikuti oleh mahasiswa tingkat 3 dari program sarjana (S1).
Tahun 2019 ini, Sekolah Tinggi Jakarta melaksanakan studi banding ke Hainan, China yang di bagi dalam 2 gelombang. Gelombang pertama berjumlah 39 mahasiswa.
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
(Gelombang Kedua)
Waktu : 30 November 2019 – 4 Desember 2019 (5 hari, 3 malam)
Tempat : Hainan, China
1.3 Peserta
Peserta : Mahasiswa tingkat 3 Program Sarjana, dan Dosen Pembimbing
1.4 Tujuan Pelaksanaan
- Menambah wawasan mahasiswa terhadap kehidupan di negeri lain.
- Mempelajari kebudayaan yang berada di Hainan, China.
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat secara langsung mempelajari kehidupan di Hainan, China.
- Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk ke luar negeri.
1.5 Manfaat Pelaksanaan
Mahasiswa dapat secara langsung mempelajari kehidupan di negeri Hainan, China dengan cara mengunjungi setiap tempat yang sudah disusun oleh pihak travel, dan juga berinteraksi secara langsung dengan masyarakat asli Hainan, China.
BAB II
ISI
2.1 Laporan Perjalanan
Hainan adalah sebuah provinsi yang terkecil dan terselatan dari Republik Rakyat Tiongkok. Disingkat sebagai Qiong. Beribu kota di Haikou. Pada tahun 2002, luasnya adalah 33.920 km². Penduduknya saat ini berjumlah kurang lebih 9 juta jiwa.
Hainan, China, merupakan salah satu daerah destinasi wisata tropis di China yang baru saja dibuka untuk pariwisata global pada tahun 2017 ini menyimpan berbagai keindahan mulai dari pantai hingga pegunungan, bahkan kebudayaannya. Daerah yang juga di kenal dengan nama Coconut Island ini memang merupakan daerah penghasil kelapa. Walaupun merupakan daerah tropis, namun ketika tim studi banding Sekolah Tinggi Jakarta berkunjung ke sana, suhu dapat mencapai 18-21 derajat celcius pada waktu siang.
HARI PERTAMA
Perjalanan dimulai dengan berangkat dari kampus Sekolah Tinggi Jakarta pada pukul 13.30 WIB pada hari Sabtu (30/11/2019), dan tiba di Terminal 2E Bandara International Soekarno-Hatta pada pukul 14.30 WIB. Sesampainya di bandara, tim studi banding mahasiswa Sekolah Tinggi Jakarta berkumpul bersama dengan tim lainnya yang merupakan satu rombongan dari travel Golden Rama, dengan jumlah dalam satu rombongan 32 orang.
Pukul 17.30 WIB, rombongan Tour Hainan di briefing untuk keberangkatan oleh tour guide (pemandu wisata) sebelum masuk ke bagian imigrasi dan ruang tunggu.
Rombongan berangkat dengan menggunakan pesawat Lion Udara pada pukul 19.00 WIB, dengan durasi perjalanan selama 4 jam 30 menit. Sehingga rombongan tiba di Haikou Airport City pada Minggu, tanggal 1 desember 2019 pukul 00.30 waktu Hainan (perbedaan waktu antara Indonesia dan China selama 1 jam). Di bandara, rombongan disambut oleh local tour guide (pemandu wisata lokal). Dari bandara, rombongan langsung diantar ke Haikou Wodujia International Hotel dan sampai pada pukul 01.30 untuk beristirahat.
HARI KEDUA
Hari kedua perjalanan studi banding, rombongan di bawa ke kota Sanya, dengan durasi waktu sekitar 4 jam perjalanan dari kota Haikou. Destinasi pertama yang dikunjungi adalah sebuah taman kota yang berada di area pertokoan, dan terdapat 2 patung yang merupakan orang terkenal disana.
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi took obat China milik pemerintah China yang bertempat di Sheraton Chinese Health Center. Saat sampai disana, rombongan diberikan pijatan ditelapak dengan menggunakan mesin dan air panas, serta diberikan penjelasan kesehatan dengan menggunakan Bahasa Indonesia oleh dokter disana.
Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi tempat wisata dimana penduduk minoritas asli daerah Hainan, yaitu suku Li dan Miaw. Suku Li dan Miaw memiliki cara yang unik untuk menyambut tamu dan memberi salam. Dijelaskan Sintia, bila ada yang ingin bertamu ke tempat mereka, maka tamu harus menyanyi dan bila ada tamu yang akan berkunjung ke sebuah rumah, maka sang pemilik rumah akan menyambut tamu itu dengan cara memegang telinganya. Apabila tamu tersebut membalas memegang telinga si pemilik rumah, artinya ia akan tinggal di rumah itu. Suku ini juga dikenal dengan hasil tenunannya yang sangat indah. Itu karena semua Suku Li dan Miaw harus bisa menenun, kalau tidak, mereka tidak boleh menikah. Konon kabarnya, pada zaman dahulu kala, hasil tenunan yang indah itu tidak dijual, tapi dikhususkan untuk raja-raja. Di sana, rombongan dapat melihat kebiasaan-kebiasaan serta berbagai macam lainnya seperti ramuan-ramuan, minuman arak, tengkorak kerbau, serta olahan kelapa, dan sebagainya.
Diakhir perjalanan hari kedua, rombongan beristirahat di Vienna International Hotel yang terletak di tengah-tengah kota Sanya.
HARI KETIGA
Perjalanan di mulai dengan mengunjungi tempat yang menjual hasil pengolahan dari bambu. Dari bambu ternyata dapat menghasilkan banyak produk seperti handuk, tisu, kaos kaki, underwear, telenan dan lain-lain. Bahkan dari bambu dapat membersihkan air yang kotor menjadi jernih kembali.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi suatu tempat spot foto dimana rombongan dapat berfoto dengan latar belakang hotel pohon. Disebut hotel pohon karena desain hotel menyerupai pohon.
Dari sana, rombongan dibawa ke tempat kesehatan produksi fish oil. Disana rombongan dijelaskan oleh salah satu professor dengan menggunakan Bahasa Indonesia mengenai berbagai macam penyakit yang dapat menyerang organ-organ vital manusia.
Diakhir perjalanan, rombongan mengunjugi patung Dewi Kwan Im yang merupakan salah satu Tuhan (Budha) pada kepercayaan agama Budha. Dijelaskan tour guide, bahwa pembangunan patung ini di dasari karena ingin mendapatkan perlindungan dari dewi karena daerah yang sering dilanda angin topan. Tinggi patung Dewi Kwan Im ini sendiri berdiri setinggi 108 meter. Disana masyarakat dapat masuk bahkan sampai dengan menyentuh kaki dari patung tersebut.
Selain sebagai tempat wisata, patung Dewi Kwan Im ini juga dilakukan sebagai tempat sembahyang bagi masyarakat disana ataupun para penganut agama Budha, dengan berdoa baik di luar kuil, maupun di dalam kuil yang letaknya persis di bawah patung.
HARI KEEMPAT
Hari terkahir perjalanan di Hainan ini dimulai dengan mengunjungi desa Bali yang berada di Xin-Long, yang memiliki jarak tempuh waktu selama 1 setengah jam dari kota Sanya. Menurut penuturan local guide yang ada di sana, desa Bali ini merupakan desa yang di bangun oleh masyarakat China yang sempat tinggal di Indonesia.
Bangunan dan arsitektur yang ada di sana pun di buat asli oleh orang Indonesia. Diceritakannya, pahatan dan ukiran disana dilakukan oleh orang Indonesia yang didatangkan secara langsung. Di Desa Bali, kita akan merasa seperti di rumah sendiri karena bangunan dan orang-orangnya yang ramah serta sangat lancar berbahasa Indonesia. Di sana kita dapat merasakan kue sembrong, aneka kopi, teh, cokelat dan permen yang menggunakan bahan dasar kelapa, karena Hainan merupakan daerah penghasil kelapa. Bahkan ada atraksi tarian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bali dengan menggunakan lagu dari Indonesia, wisatawan dapat turut menari bersama-sama dengan para penari disana.
Selanjutnya, rombongan di bawa kembali menuju kota Haikou untuk mengunjugi salah satu took perhiasan batu giok, dengan lama perjalanan selama 2 jam dari desa Bali. Di toko giok itu, rombongan di jelaskan tentang cara pembuatan giok dan manfaat batu giok asli bagi kesehatan.
Mengakhiri kegiatan tour, rombongan di bawa ke salah satu mall yang ada di kota Haikou yaitu Missions Hill. Disana rombongan dapat berfoto-foto dan melihat atraksi dari air mancur serta kuliner yang ada disana, sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara. Pukul 20.00 waktu Hainan, China, rombongan sudah sampai di bandara, dan beristirahat karena waktu check-in pukul 23.00 dan pemberangkatan pada pukul 01.00.
HARI KELIMA
Rombongan studi banding mahasiswa Sekolah Tinggi Jakarta, boarding dari Haikou Airport City dengan menggunakan pesawat Lion Air pada pukul 01.00 dengan durasi waktu perjalanan selama 4 jam 20 menit. Dan rombongan tiba di Bandara International Soekarno-Hatta pada pukul 04.20 WIB dan melakukan proses imigrasi dan bagasi, dan sampai di kampus Sekolah Tinggi Jakarta pada pukul 07.00 WIB untuk melanjutkan aktivitas di kampus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hainan merupakan daerah destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung disana. Bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Jakarta sendiri, berkunjung ke Hainan merupakan suatu kesempatan yang menarik untuk dapat langsung belajar disana mengenai kehidupan di negeri lain. Bahkan secara tidak langsung juga, kunjungan ke Hainan bagi mahasiswa studi banding gelombang kedua merupakan liburan setelah menyelesaikan ujian akhir semester di kampus Sekolah Tinggi Jakarta.
3.2 Saran
Kegiatan studi banding yang dilakukan setiap tahun merupakan program yang baik dan menarik bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Jakarta, namun mungkin dapat lebih menyenangkan jika pelaksanaan hanya dilakukan 1 gelombang.
--
Demikian contoh laporan kegiatan studi banding.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment