Bab I
Jagad Raya
1.
Teori
Terjadinya Jagad Raya
1. Big bang theory
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal
pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu
ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar dan merupakan
ledakan Kosmik yg berasal dari Nebula ini dan meledak kesegala penjuru dengan
mengeluarkan gas-gas. Gas-gas tersebut kemudian membentuk
galaxy-galaxy,bintang-bintang dan planet-planet. Impilikasinya jagat raya punya
awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui
sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa
kini.Teori ini juga menganggap bahwa alam semesta ini terjadi akibat dari ledakan
segumpal zat raksasa. Dengan kata lain bahwa alam semesta ini asalnya berupa 1
benda raksasa saja ,kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam di
tengah-tengahnya,sehingga pecah menjadi berkeping-keping.kepingan-kepingan itu
menjadi benda-benda alam. Model yang ketiga adalah Model Dentuman Besar (Big
Bang). Menurut model ini, pada suatu saat, semua materi di dalam alam semesta
terpadatkan dalam massa satu titik yang mempunyai volume nol karena gaya
gravitasinya sangat besar. Alam semesta yang ada sekarang muncul dari ledakan
massa yang mempunyai volume nol tersebut. Model Big Bang mulai dirintis sejak
ditemukannya perhitungan oleh Alexandra Friedman, seorang ahli fisika Rusia,
pada tahun 1922, yang menunjukkan ketidakstatisan struktur alam semesta dan impuls
kecil pun mungkin cukup menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau
mengerut menurut Teori Relativitas Einstein.
2. Steady State theory
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta ini sudah ada
sejak dulu dalam susunan seperti sekarang ini, dan zat-zat terus-menerus
terbentuk. Dengan kata lain alam semesta tidak punya awal dan akhir. It
is always the same (on average) dengan dibuktikan adanya radiasi latar belakang
yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam semesta terdapat
batasan yang disebut latar belakang. Radiasinya dilihat pinggir alam semesta
itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat (membuktikan adanya
bagian bulat) juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari
ada menjadi ada hanya dari ledakan) dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk
awal galaksi yang semula kecil hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau
hidrogen saja mengembang dari himpitan antar atom pada keadaan vakum hingga
menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda yang berbentuk masih
bulat(bentuk awal) serta peluruhan atom utama pada bintang yang berpijar masih
terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada
asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang.
3. Ocilating Theory
Selama berabad-abad, para astronom berusaha menemukan
jawaban tentang pembentukan alam semesta. Salah satu model alam semesta yang
pernah dicetuskan para ahli adalah Model Alam Semesta Berosilasi. Menurut model
ini, pengembangan alam semesta saat ini akan berbalik pada suatu waktu menjadi
pengerutan. Pengerutan ini menyebabkan segala sesuatu runtuh menjadi satu titik
tunggal yang selanjutnya meledak lagi dan memulai pengembangan baru. Siklus ini
akan berulang dalam waktu tak terbatas. Dengan kata lain, alam semesta ada
selamanya dan mengalami siklus mengembang-runtuh berulang-ulang. Namun, hasil
riset selama 15-20 tahun menunjukkan alam semesta berosilasi tidak mungkin
terjadi. Hukum fisika tidak dapat menerangkan mengapa alam semesta yang
mengerut dan runtuh dalam satu titik tunggal harus mengembang lagi atau bahkan
lebih jauh, mengapa alam semesta yang mengembang harus mengerut lagi.
a.
Pengertian
Jagad Raya
Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat
diketahui atau dibayangkan luasnya. Jagad raya diduga bentuknya melengkung dan
dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem
bintang yang jumlahnya ribuan.
b.
Pengertian
Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang, planet, gas,
debu, nebula, dan benda-benda langit lainnya yang membentuk “pulau-pulau” di
dalam ruang hampa jagat raya.
- Ciri-ciri
Galaksi
- Galaksi
mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan.
- Galaksi-galaksi
lainnya dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti
- Jarak
antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
- Galaksi
mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips,
danbentuk tidak beraturan (irregular galaxis).
- Bentuk-bentuk
Galaksi
Pada tahun 1936, dalam buku The Realm of
Nebulae, Hubble membuat pengelompokan galaksi dengan sistem yang lebih dikenal
sebagai diagram garpu tala (tuning fork diagram). Sistem ini adalah yang
pertama dibuat dan yang paling umum dipakai hingga saat ini. Dalam penggolongan
ini, secara umum terdapat empat kelas galaksi, yaitu galaksi elips, lenticular,
spiral, dan irregular untuk galaksi yang memiliki bentuk tidak beraturan.
- Galaksi
elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki piringan
pada strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi dalam subkelas
berdasarkan bentuknya. Penamaannya menggunakan kode En, dengan E berarti
elips, sedangkan n menunjukkan perbandingan antara sumbu mayor (a) dan
minor (b) galaksi dengan rumusan n = 10 [1 - (b/a)]. Artinya, galaksi
elips yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips yang
sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5, dan
seterusnya semakin pipih hingga E7.
- Galaksi
lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan peralihan
antara elips dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi lenticular
ini memiliki bagian inti yang elips dan memperlihatkan adanya struktur
piringan, namun pada bagian piringannya tidak terdapat lengan spiral.
- Kelas
galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang berbentuk
piringan dan mempunyai struktur lengan spiral. Kode penamaannya adalah S.
Galaksi kelas lenticular dan spiral ini terkadang memiliki struktur bar
pada piringannya. Untuk itu Hubble memberikan tambahan kode B pada
penamaan masing-masing kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk galaksi
lenticular dan SB untuk galaksi spiral.
Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar
(SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang dibedakan menurut dua hal
berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge dan piringan; dan
(2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki bulge
lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi
kelas Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar
(SB).
2.
Jenis-jenis
Galaksi
Bima Sakti
Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius.
Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai dengan titik merah. Tampak
bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah yang dikelilingi
oleh semacam “aura” cemerlang. Bayangan hitam itulah yang menjadi asal usul
nama “Bima Sakti”.
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way,
yang berasal dari bahasa Latin Via
Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani Γαλαξίας
Galaxias yang berarti “susu”) adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc
dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang
memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya. Jarak
antara matahari dan
pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti
terdapat sistem Tata Surya,
yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita
tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A
dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan
waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali
mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya
adalah 217 km/d.
Di dalam bahasa Indonesia, istilah “Bima
Sakti” berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima.
Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam
yang dikelilingi semacam “aura” cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat
menyebutnya “milky way” sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang
membentang pada bola langit.
Pita kabut atau “aura” cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang
dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi.
Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi
tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang
lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
- Lengan
Norma
- Lengan
Scutum-Crux
- Lengan
Sagitarius
- Lengan
Orion
atau Lengan Lokal
- Lengan
Perseus
- Lengan
Cygnus
atau Lengan Luar
Galaksi Sombrero
Galaksi
|
Daftar galaksi
|
Galaksi Sombrero (M104)
Gambar atas jasa baik NASA |
|
Data observasi
(Epoch J2000) |
|
Tipe
|
SA(s)a[1]
|
Asensio rekta
|
12h 39m 59.4s
|
Deklinasi
|
-11° 37′ 23″
|
Jarak
|
30 juta tahun cahaya
|
Pergeseran merah
|
1024 km/detik
|
Magnitudo tampak (V)
|
+8.3
|
Dimensi tampak (V)
|
8.7′ × 3.5′
|
Konstelasi
|
Virgo
|
Karakteristik fisik
|
|
Radius
|
~38,000 tahun cahaya
|
Magnitudo mutlak (V)
|
12
|
Fitur penting
|
none
|
Penamaan lain
|
|
M 104, NGC 4594, PGC 042407, UGCA 293
|
Galaksi
Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh
13 juta tahun cahaya.
Galaksi
Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah
Trianggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.
Galaksi
Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan
didampingi oleh pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.
Kabut
Magellan (Magellanic Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan,
karena ditemukan oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang
terletak di konstelasi Dorado dan Tucan.
Bab II
Teori Terjadinya Tata Surya
1. Hipotesis
Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Immanuel
berpendapat bahwa “That solar system comes from one gas ball of high
temperature and rotates slowly. “The slow rotation that high spesific
weight. The concentration is called core, that big lies in the middle while the
smaller part is found around earth core. Because of colling prosses, the core
with smlall volume become planets, while core that has by volume become sun”.
“Tata surya berasal dari suatu bola gas dengan suhu tinggi dan berputar lambat.
Perputaran lambat dikarenakan berat jenisnya. Konsentrasi itu disebut inti.
Inti yang besar itu berada ditengah saat bagian yang lebih kecil ditemukan
mengitari inti bumi. Karena proses pendinginan, volume yang lebih kecil disebut
planet saat inti itu menjadi matahari” dan pernyataan ini lebih dikenal dengan
KANT THEORY.
Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre
Marquis de Laplace pada tahun 1796. Pierre
menyatakan bahwa “Our solar system comes from gas ball (nebula) that has
high temperature and rotates fast. Because of fast rotation, some of the fog or
gas ball mass escape. The part that is escaped keep rotates, because the
influence of cooling longer charges to be planets”. “tata surya kita
berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi dan berotasi cepat. Karena
rotasi cepat itu, beberapa massa kabut atau bola gas terlepas. Bagian yang
terlepas tadi tetap berputar, karena pengaruh dari pendinginan yang lama,
berubah jadi planet”
2. Hipotesis
Planetsimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas
C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis
planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang
lain yang hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis
pasang surut
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan
oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis
pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun
perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis
Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom
Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis
Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred
Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis
mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir
sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
a. Pengertian Tata Surya
Tata surya merupakan suatu susunan yang
terdiri dari matahari sebagai pusat dan plenat planet beserta benda-benda lain
yang mengelilinya
1. Matahari
Matahari adalah pusat dalam tata surya kita
dalam teori haliosentris yang diakui selama ini. Matahari merupakan sebuah
bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bintang
yang paling dekat dengan bumi, tapi, matahari sebenarnya tidaklah terlalu besar
dengan ‘hanya’ berjari-jari 696.000.000 m dibandingkan dengan bintang-bintang
lain yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bima sakti.
Matahari memamcarkan energi berupa gelombang
elektromagnetik berupa infra merah, sinar X, sinar ulra violet dan sinar gamma.
Matahari mendapat energi yang luar biasa dari reaksi fusi. Empat atom hydrogen
menjadi hanya satu atom helium.
- Lapisan
Matahari
Matahari terdiri dari gas yang memiliki
kepadatan berbeda yang menyebabkan matahari berlapis lapis. Dan lapisannya
antara lain:
- lapisan
radiatif (inti), memiliki suhu 15.000.000˚C. di dalamnya terjadi reaksi
fusi
2.
lapisan fotosfer, merupakan lapisan matahari
yang berwarnya putih dan bersuhu 6000˚C. Lapisan ini adalah yang biasa kita
lihat yang disebut cakram serta memiliki ketebalan 320 km.
3.
lapisan kromosfer, lapisan ini merupakan
salah satu atmosfer matahari, lapisan ini memancarkan warna merah dari hydrogen
dengan suhu dibawah 5000˚C dan dengan kedalaman 12 km dari permukaan matahari
- lapisan korona, ini merupakan lapisan terluar matahari yang juga merupakan atmosfer matahari. Korona akan terlihat jelas pada saat gerhana matahari total.
- Aktifitas
matahari
- gumpalan
fotosfer (granulasi fotosfer)
Merupakan semburan api yang menggumpal, jika
semburan itunbesar hingga terlihat sampai bumi, dapat mengakibatkan gangguan
cuaca. Gumpalan ini berasal dari ini, karma sangat panas, gumpalan ini bergerak
hingga ke fotosfer
2.
noda matahari (sun spot)
Noda matahari terjadi di fotosfer yang
diakibatkan oleh asupan panas dari ini yang lambat, dan ini juga berpengarug
pada bumi, yaitu menyebabkan musim dingin yang panjang. Noda ini bertahan lama
dan dapat hilang karena daur tertentu yang disebut dau matahari yang lamanya
rata-rata 11 tahun.
3.
flare (kantar)
Merupakan letupan cahaya terang berupa
penyemburan partikel-partikel bermuatan listrik di permukaan matahari. Kantar
dapan menyebabkan gangguan televise dan radio, dan kantar juga disebut angin
matahari. Saat partikel-partikel itu disemburkan, banyak yang tidak sampai ke
bumi malah terperngkap oleh medan magnet bumi bagian sabuk Van Allen, yakni
sabuk radiasi yang mengelilingi bumi.
Partikel yang lolos akan menghasilkan aurora
berupa pita merah, bitu, hijau di kutub utara dan selatan. Hal ini disebabkan
karena partikel matahari bertabrakan dengan hydrogen dan nitrogen yang ada di
lapisan bumi.
4.
lidah api
Lidah api di fotosfer terkadang mengembang
hingga ribuan kilometer. Kegiatan yang terjadi di kromosfer ini dikenal sebagai
protoberans, yang merupakan ledakan kecil yang mendadak terjadi dan lenyap,
tergantung dari medan magnet matahari. Kromosfer juga memperlihatkan hal yang
sama dengan skala lebih kecil disebut spikula, dan gerakan spikula tersebut
tampak sebagai sel-sel kasar disebut supergranulasi.
Aktivitas terbesar matahari yaitu prominensa,
yang berarti kemilau aliran hidrodgen yang terpancar dari korona hingga tibuan
kilometer.
2.
Planet
- Menurut
IAU (Persatuan Astronomi Internasional), terdapat delapan planet dalam
sistem Tata
Surya:
1.Merkurius
2.Venus
3.Bumi
4.Mars
5.Yupiter
6.Saturnus
7.Uranus
8.Neptunus
- Sesuatu
dapat dikatakan sebagai planet bila:
1. mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa
bintang
2. mempunyai massa yang cukup untuk memiliki
gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body
sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik
(bentuk hampir bulat)
3. tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan
fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya.
4. telah
“membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar
tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain
satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya.
- Penjelasan
planet penghuni tata surya antara lain :
Merkurius
1. memiliki jari-jari 2430 km
2. kala rotasi 56 hari.
3. kala revolusi 88 hari
4. Planet ini tak bersatelit.
5. planet ini bermassa 0.055* AU
Planet ini merupakan planet terdekat dengan
matahari dengan jarak hanya sekitar 57,9 x 10 km.
Venus
1. memiliki jari-jari 6052 km
2. kala rotasi 243 hari.
3. kala revolusi 224.7 hari
4. Planet ini tak bersatelit.
5. planet ini bermassa 0.815* AU (ing: astronomical
unit).
Planet terdekat kedua dari matahari
setelah Merkurius.
Planet ini sangat tidak bersahabat dengan manusia, karena suhu disana yang
sangat tinggi, tatapi, mungkin bakteri sejenis termobakteria masih dapat
melangsungkan kehidupan
Bumi
1. memiliki jari-jari 6.378 km
2. kala rotasi 24 jam
3. kala revolusi 366 hari
4. Planet ini memiliki bulan sebagai satelit
5. planet ini bermassa 1 AU
Planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak
antara Bumi dengan matahari
adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU. Planet ini
adalah tempat tinggal kita sekarang, memiliki 78 % nitrogen dan 24% oksigen
dalam atmosfernya. Planet ini adalah satu-satunya planet berpenghuni.
Mars
1. memiliki jari-jari 3.397 km
2. kala rotasi 24.5 jam
3. kala revolusi 687 hari
4. Planet ini memiliki dua satelit yaitu phobos dan
deimos
5. planet ini bermassa 0.108* AU
Planet ini terdekat keempat ke Matahari.
Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan
komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus
menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke
planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan
di sana, meskipun yang amat sederhana.
Jupiter
1. memiliki jari-jari 71.492 km
2. kala rotasi 10 jam
3. kala revolusi 12 tahun
4. Planet ini memiliki 63 satelit, Io, Europa, Ganymede, Callisto,
dll.
5. planet ini bermassa 317.9* AU
Planet terdekat kelima dari matahari
setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak
rata-rata antara Jupiter dan Matahari
adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat 318 kali
massa bumi. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer
Jupiter mengandung hidrogen (H),
helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3).
Saturnus
1. memiliki jari-jari 60.268 km
2. kala rotasi 10 jam
3. kala revolusi 30 tahun
4. planet ini memiliki 56 satelit seperti Mimas, Enceladus,
Tethys, Dione, Rhea, Titan dan Iapetus.
5. planet ini bermassa 95.2* AU
Planet keenam dalam
tata surya
kita, terkenal sebagai planet bercincin. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan
Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Atmosfer
Saturnus tersusun atas gas amoniak dan metana. Hal ini
tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Cincin Saturnus ada
beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Diperkirakan yang paling
mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Uranus
1. memiliki jari-jari 25.552 km
2. kala rotasi 17,25 jam
3. kala revolusi 84.01 tahun
4. Planet ini memiliki 18 satelit alami, diantaranya
Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.
5. planet ini bermassa 14.6* AU
Adalah planet terjauh ke-7
dari Matahari
setelah Saturnus,
ditemukan pada 1781 oleh
William
Hechell (1738-1782). Uranus memiliki jarak dengan Matahari
sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter
mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi.
Neptunus
1. memiliki jari-jari 25.269 km
2. kala rotasi 16 jam
3. kala revolusi 164.8 tahun
4. Planet ini memiliki 8 buah satelit,
diantaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.
5. planet ini bermassa 17.2* AU
Planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari
Matahari.
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km.
Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi.. Bentuk
planet ini mirip dengan Bulan
dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat.
- Planet
katai atau planet kerdil
(bahasa Inggris: dwarf
planet) adalah sebutan bagi benda-benda
langit dalam Tata Surya yang
sesuai dengan ciri-ciri berikut:
- mengorbit
mengelilingi matahari
- mempunyai
massa yang cukup
untuk memiliki gravitasi
tersendiri
agar dapat mengatasi tekanan rigid
body
sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk ekuilibrium
hidrostatik
(bentuk hampir bulat)
- belum
“membersihkan lingkungan” (clearing the neighborhood; mengosongkan
orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar
lainnya selain satelitnya sendiri) di
daerah sekitar orbitnya
- bukan
merupakan satelit sebuah
planet atau benda angkasa nonbintang lainnya
Kategori “planet katai” ini diciptakan pada
pertemuan Persatuan Astronomi Internasional pada
24 Agustus 2006. Berdasarkan
definisi ini, Pluto
harus berubah statusnya dari planet menjadi planet katai karena Pluto belum
mengosongkan daerah di sekitar orbitnya (Sabuk Kuiper).
Daftar planet
katai di Tata Surya
Berikut
adalah daftar benda angkasa yang telah diberikan status “planet katai” oleh
IAU:
Nama
|
Kategori
|
Diameter
|
Massa
|
Pluto
|
Plutino
|
2306±20 km
|
~1,305 × 1022
kg
|
Eris
|
Piringan
tersebar
|
2400
km ± 100 km
|
tidak
diketahui
|
Ceres
|
Asteroid
|
975×909 km
|
9,5 × 1020
kg
|
3. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda
lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni
satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit
buatan.
- Jenis
satelit
Satelit astronomi adalah satelit yang
digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang
jauh.
Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang
dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada
frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit
geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan
satelit pengorbit Bumi rendah.
Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang
dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit
reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan
lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
Satelit navigasi adalah satelit yang
menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk
menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi
yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga
Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak
ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS),
bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter
dalam waktu nyata.
Satelit mata-mata adalah satelit pengamat
Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau
mata-mata.
Satelit tenaga surya adalah satelit yang
diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga
gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di
Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
Stasiun angkasa adalah struktur buatan
manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun
luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi
pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan
sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan
untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
Satelit miniatur adalah satelit yang ringan
dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini:
satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di
bawah 10 kg).
- Jenis
orbit
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya,
meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas
permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000
km.
Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar
36000 km di atas permukaan Bumi.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km
di atas permukaan Bumi.
Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan
untuk mengkategorikan satelit:
Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam
dan inklinasi sekitar 63°.
Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan
tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub
Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan
manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada
dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya
terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau
bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan.
Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar
mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
Mean diameter
(km) |
Satellites
of planets
|
Dwarf
planet satellites
|
Satellites
of
SSSBs |
Non-satellites
for comparison |
|||||||
Earth
|
Mars
|
Jupiter
|
Saturn
|
Uranus
|
Neptune
|
Pluto
|
Haumea
|
Eris
|
|||
6000-8000
|
Mars
|
||||||||||
4000-6000
|
Ganymede
Callisto |
Titan
|
Mercury
|
||||||||
3000-4000
|
The Moon
|
Io
Europa |
|||||||||
2000-3000
|
Triton
|
Eris
Pluto |
|||||||||
1500-2000
|
Rhea
|
Titania
Oberon |
Makemake
Haumea |
||||||||
1000-1500
|
Iapetus
Dione Tethys |
Umbriel
Ariel |
Charon
|
90377
Sedna
90482 Orcus 50000 Quaoar |
|||||||
500-1000
|
Enceladus
|
Ceres
20000 Varuna 28978 Ixion 2 Pallas, 4 Vesta many more TNOs |
|||||||||
250-500
|
Mimas
Hyperion |
Miranda
|
Proteus
Nereid |
Hiʻiaka
|
S/2005
(79360) 1
90482 Orcus I |
10 Hygiea
511 Davida 704 Interamnia 87 Sylvia and many others |
|||||
100-250
|
Amalthea
Himalia Thebe |
Phoebe
Janus Epimetheus |
Sycorax
Puck Portia |
Larissa
Galatea Despina |
Namaka
|
Dysnomia
|
65489
Ceto I Phorcys
617 Patroclus I Menoetius 24 more moons of TNO |
3 Juno
1992 QB1 5 Astraea 42355 Typhon and many others |
|||
50-100
|
Elara
Pasiphaë |
Prometheus
Pandora |
Caliban
Juliet Belinda Cressida Rosalind Desdemona Bianca |
Thalassa
Halimede Neso Naiad |
Hydra[6]
Nix[6] |
50000
Quaoar I
90 Antiope I 42355 Typhon I Echidna 58534 Logos I Zoe 5 more moons of TNOs |
90
Antiope I
58534 Logos and many others |
||||
25-50
|
Carme
Metis Sinope Lysithea Ananke |
Siarnaq
Helene Albiorix Atlas Pan |
Ophelia
Cordelia Setebos Prospero Perdita Stephano |
Sao
Laomedeia Psamathe |
22 Kalliope
I Linus
|
many
|
|||||
10-25
|
Phobos
Deimos |
Leda
Adrastea |
Telesto
Paaliaq Calypso Ymir Kiviuq Tarvos Ijiraq Erriapus |
Mab
Cupid Francisco Ferdinand Margaret Trinculo |
762
Pulcova I
87 Sylvia I Romulus 624 Hektor I (45) Eugenia I Petit-Prince 121 Hermione I 283 Emma I 1313 Berna I 107 Camilla I |
433 Eros
1313 Berna and many others |
|||||
less than
10
|
at least 47
|
at
least 21
|
87 Sylvia I
Remus
|
many
|
4. Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat
yang terdapat dalam sistem
tata surya kita. Asteroid adalah contoh dari sejenis
planet kecil (atau disebut juga planetoida),
namun jauh lebih kecil dari sebua planet. Asteroid termasuk benda minor di
sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid.
Asteroid terluas dalam sistem tatasurya
sebelah dalam yaitu 1 Ceres,
dengan diameter 975km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu Pallas
dengan diameter 560 km dan Vesta
memiliki diameter 391 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang
kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup
jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis.
Kala revolusi asteroid rata-rata 3-4 bulan dan sebagian asteroid berkumpul
diantara orbit mars dan Jupiter yang disebut sabuk asteroid.
Terdapat asteroid yang memotong orbit bumi
disebut asteroid Apollo. Dan terdapat pula steroid yang mengikuti Jupiter dan
objeknya disebut Trojan.
5. Komet
Komet (bintang
berekor)adalah benda
angkasa yang mirip asteroid,
tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon
dioksida, metana, air) dan
debu yang
membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips,
lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
Ciri fisik
Ketika
komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya,
radiasi dari matahari
menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang
dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di
sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari
dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.
Coma dan ekor komet membalikkan cahaya
matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet
berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan
matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.
Ciri orbit
Komet
mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekor
Komet bergerak
mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang
lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya.
Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang
panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah
elips.
Beberapa contoh komet
Komet Halley, secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley, adalah suatu komet yang
terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Komet ini merupakan komet paling
terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad
banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat,
Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata
telanjang, dan karenanya merupakan komet yang tampak dengan mata telanjang yang
pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah
memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya
tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17.
Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan
muncul kembali pada pertengahan 2061.
Komet
Hyakutake (kode resmi: C/1996 B2) adalah sebuah komet yang
ditemukan pada 30 Januari 1996 oleh
seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang,
Yuji Hyakutake. Komet ini melintasi Bumi
dalam jarak yang sangat dekat pada Maret tahun tersebut (paling dekat pada 25 Maret),
salah satu lintasan komet yang terdekat dalam 200 tahun, sehingga tampak terang
dan dapat dilihat oleh banyak orang di sepanjang dunia.
Hasil penelitian ilmiah terhadap komet ini
menunjukkan adanya emisi sinar-X dari
komet tersebut; pertama kalinya sebuah komet diketahui melakukan hal tersebut.
Selain itu, Hyakutake adalah komet dengan ekor terpanjang yang diketahui hingga
kini.
Hyakutake adalah sebuah komet periode
panjang. Sebelum perjalanannya melewati tata surya,
periode orbitnya mencapai sekitar 15.000 tahun,
namun pengaruh gravitasi dari
planet-planet raksasa (atau “raksasa gas,” yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus)
telah meningkatkannya hingga 72.000 tahun.
6. Meteor
Meteor
adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi,
lazim disebut sebagai bintang jatuh. Meteor merupakan pacahan dari
komet. Jika komet hancur, maka berjuta-juta meteor akan terbentuk. Bintang
jatuh disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram
(bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid
memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet
Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar
dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang
dihasilkan disebut meteorit.
Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact
crater.
Beda lagi dengan meteorit. Meteorit adalah
meteor yang tak habis di atmosfer yang jatuh ke bumi. Meteorit dibagi dua
berdasarkan bahan pembentuknya, 1. meteorit logam, adalah meteorit yang terbuat
dari nikel
meteorit aerolit, adalah meteorit yang terbuat
dari mineral menyerupai batuan beku
Disamping merupakan bekas jatuhnya meteorit yang
ditemukan di arizona dengan diameter sekitar I km.
Penggolongan
Planet
- Planet
planet dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1) Berdasarkan
kedudukannya terhadap bumi, blanet planet dikelompokkan menjadi planet inferior
(planet yang terletak diantara matahari dan orbit bumi) dan planet superior
(planet yang terletak di luar orbit bumi). Planet inferior terdiri atas
Merkurius dan Venus. Sedangkan planet superior terdiri atas Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus.
2) Berdasarkan
kedudukannya terhadap asteroid, planet-planet dikelompokkan menjadi planet
dalam (inner planet) yang terletak antara matahri dan asteroid, yaitu
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Dan planet luar (outer planet) yang terletak
di luar asteroid, yaitu Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3) Berdasarkan
sifat dan ukurannya, planet-planet dikelompokkan menjadi planet kebumian (terrestrial)
dan planet jovian(planet raksasa).
- Planet
Kebumian terdiri atas Merkurius, Venus dan Bumi. Planet kebumian mempunyai
ciri-ciri:
a) Massanya
kecil, tetapi kerapatan massanya besar (3.800 kg/m3 – 5.500 kg/m3).
b) Permukaan
planet terdiri atas batuan keras dan terdapat kaah, lembah dan gunung api.
c) Jumlah
atom hydrogen dan helium sedikit. Kecilnya massa planet kebumian menyebabkan
gaya tarik gravitasi lemah.
Selain itu, letaknya yang relatif dekat
dengan matahari menyebabkan jumlah atom hydrogen dan helium bergerak dengan
kecepatan tinggi. Kombinasi antara gaya gravitasi yang lemah dan kecepatan
gerak atom yang tinggi menyebabkan unsure-unsur atom ringan termasuk hirogen
dan helium lepas diatas planet kebumian.
- Planet
jovian terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet Jovian
mempunyai ciri :
a.
Massanya besar, tetapi kerapatan massanya kecil
(700 kg/m3 – 2.200 kg/m3).
b.
Diselimuti oleh atmosfer yang tebal. Hydrogen
dan helium merupakan unsur terbanyak. Ukuran planet yang besar menyebabkan gaya
tarik gravitasinya besar sera jarak yang jauh dari matahari menyebabkan gerak
atom unsur hidroen dan helium lambat. Kombinasi anara gravitasi yang kuat dan
gerak atom yang lambat menyebabkan unsur-unsur atom tersebut tidak lepas dari
planet jovian.
Pengaruh revolusi dan Rotasi
- Pengaruh
Rotasi
- gerakan
matahari hari timur ke barat yang disebut gerak semu harian. Disebut gerak
semu karena meteheri sebenarnya tidak bergerak terhadap bumi, dan rotasi
bumi-lah yang menyebabkan matahari terlihat bergerak
- perbedaan
waktu, siang malam
- pemepatan
bumi di bagian kutub-kutubnya
- mengakibatkan
angina pasat dan angina barat. Ini disebabkan dari angina kutub yang
arahnya berubah
- Pengeruh
revolusi
a. Pergantian
musim
- perubahan
lamanya siang malam
- Keduanya
dipicu oleh sumbu bumi yang memiliki kemiringan 23,5˚ dari tegak lurus
pada eliptika
- rasi
bintang
b. Gerhana
Bayangan Bulan pada Bumi ketika gerhana matahari.
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi
sebuah benda angkasa
bergerak ke dalam bayangan
sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari ketika
posisi Bulan
terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun,
gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau
Bulan, misalnya pada planet lain
dan satelit yang
dimiliki planet lain.
Gerhana
matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di
antara Bumi dan Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan
Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Mengamati gerhana matahari
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian
cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat
mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena
radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang
ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari
membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara
tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena
tidak menyaring radiasi inframerah yang
dapat merusak retina mata.
Tanpa disadari sebenarnya kita selalu
berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya
kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut juga
tubuh atau anggota benda-benda angkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut
bergerak secara tetap. Pusat dari benda-benda angkasa atau tata surya kita
adalah Matahari. Matahari berputar pada porosnya / berotasi selama 25 hari.
Bumi yang merupakan planet ketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam
jangka waktu 24 jam. Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain
berputar pada porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau disebut
juga evolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan “Orbit”.
Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan
waktu selama 365 ¼ hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan.
Bulan berevolusi 27 ½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan
memerlukan waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan tetangga
terdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan terdiri dari
hamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya. Terkadang selama dalam
jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis atau sejajar. Ketika hal ini
terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.
Jenis Gerhana
Gerhana ada dua macam yaitu :
1. Gerhana
Bulan (Lunar Eclipse)
2. Gerhana
Matahari (Solar Eclipse)
Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan
terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh
cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi
cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu:
·
gerhana total,
·
gerhana sebagian, dan
·
gerhana cincin.
Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai
gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya
oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan
Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada
gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan
(saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana
jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan
Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari,
tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling
piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari tidak dapat berlangsung
melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke
arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara
permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Sumber: Wikipedia, Google
No comments:
Post a Comment