PAPER / MAKALAH
Permasalahan Yang Terjadi Pada Surat Kabar
PENDAHULUANPerkembangan teknologi informasi untuk saat ini dapat dikatakan berkembang
sangat pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya
semua ilmu pengetahuan akan menghasilkan inovasi baru terhadap perkembangan
teknologi komunikasi, seperti halnya perkembangan media massa sekarang yang
tidak hanya sebagai media informasi namun telah dikembangkan sebagai sarana
bisnis. Dapat dilihat media massa surat kabar, surat kabar yang
seharusnya sebagai sarana kontrol dan pendidikan dalam menyebarkan informasi
yang relevan untuk dikonsumsi masyarakat pembaca, ini artinya surat kabar
tersebut tak akan lepas dari aspek-aspek bagaimana cara tulisan jurnalistik
dalam menyampaikan informasi yang tulus kepada khalayak.
Dengan demikian surat kabar mempertahankan penerbitannya yang merupakan
terpenting sebagai salah satu kekosistenan dalam menyampaikan informasi yang
bermutu untuk khalayak masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari semua surat kabar
memiliki kekhasan sendiri – sendiri dalam menyampaikan informasi untuk khalayak
pembaca, ini juga tak dapat dipisahkan dalam pengolahan surat kabar dari
keberadaan bisnis. Seperti halnya pertumbuhan surat kabar di Indonesia kian
tinggi secara kualitasnya dalam mendapatkan, mengolah dan menyebarkan informasi
untuk khalayak masyarakat pembaca, meskipun dalam era globalisasi ini semakin
lama semakin tergeser keberadaan surat kabar dengan media elektronik seperti TV
dan sebagainya meskipun ada sebagian masyarakat yang masih setia untuk
mendapatkan informasi dari media surat kabar, alhasil surat kabar mau tak mau
managemen merubah dan meniru apa yang sudah ditayangkan di TV sebagai penjelas
yang lebih akurat dan mendalam untuk menarik khalayak agar memperoleh informasi
yang lebih jelas untuk membaca surat kabar.
Namun perkembangan yang begitu pesat dalam media surat kabar tidak menuntut
kemungkinan hanyalah sedikit masyarakat yang setia untuk mengkonsumsi surat
kabar sebagai informasi yang bermutu, apalagi dikalangan mahasiswa komunikasi
yang seharusnya surat kabar sebagai kebutuhan konsumsi setiap hari dalam
mencari informasi, karena surat kabar merupakan kumpulan berita informasi yang
terjadi dikehidupan sehari – hari masyarakat sekitar dan juga mahasiswa
komunikasi berperan untuk memajukan media surat kabar dan berperan untuk
mengontrol kebebasan pers yang dilakukan oleh jurnalsm untuk mengenai tulisan
artikel yang sudah dimuat dalam surat kabar. Dapat dikatakan pentingnya surat
kabar untuk mahasiswa komukasi karena surat kabar merupakan sebagai informasi
layanan pendidikan dan pengontrolan sosial politik, dengan demikian pentingnya
mahasiswa komunikasi untuk mengetahu apa saja yang terjadi dalam aspek politik,
kebudayaan, agama dan pendidikan sebagai landasan pengetahuan yang mana
mahasiswa komunikasi tidak jauh dalam pembelajaran membahas tentang aspek –
aspek tersebut yang sudah didalaminya.
Alasan kenapa penting untuk menganalisis pembaca surat kabar dikalangan
mahasiswa komunikasi, karena untuk mengetahui berapa banyak mahasiswa
komunikasi mencari kebutuhan informasi pengetahuan melalui media cetak, dimana
peran surat kabar sangatlah penting untuk menunjang informasi yang selalu
terkait dengan bidang yang didalami oleh mahasiswa komunikasi, apakah surat
kabar selalu menjadi kebutuhan sebagai informasi pengetahuan dan pengontrol
kebebasan pers atau sebaliknya surat kabar hanya menjadi kebutuhan mahasiswa
komunikasi saat ada tugas dari dosen yang mengajar materi jurnalistik.
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN SURAT KABAR DI INDONESIA
Sebelum membahas perkembangan surat kabar di indonesia, menurut kami lebih
dahulu menjelaskan bagaimana kita mengetahui lahirnya surat kabar dimana
pertama kali surat kabar dibuat oleh Benjamin Harris pada tahun 1690, dimana
dibuat di Amerika Serikat, dimana pada saat itu surat kabar tersebut diberi
nama “Public Occurances Both Foreign and Domestick”. Akan tetapi tidak lama
kemudian penerbitan surat kabar tersebut diberhentikan karena tidak adanya
surat izin terbit, setelah adanya surat kabar di Amerika Serikat mulailah
muncul surat - surat kabar diberbagai negara lainya dimana surat kabar sejarah
munculnya surat kabar di Indonesia ketika itu surat kabar muncul dalam bahasa
Belanda pada zaman Belanda tahun 1744 dimana pada masa Gurbernur Jendral Van
Imhoff dengan nama Bataviasche Nouvelles, dimana surat kabar tersebut hanya
bertahan dua tahun dalam perkembangan surat kabar di indonesia, alhasi terus
menerus kemajuan surat kabar di indonesia pada saat itu berkembang sangat pesat
pada tahun 1828 diterbitkan Javasche Courant di Jakarta dalam membuat resmi
berita – berita pemerintah, berawal dari sinilah diman setiap kota seperti
Surabaya menerbitkan surat kabar yang bernama Soerabajasch Advertantiebland,
dimana semarang menerbitkan surat kabar bernama Semarangche Advertantiebland
dan De Semarangsche Courant, Bogor, Semarang, Sulawesi, Padang yang juga
menerbitkan surat kabar di masa itu.
Ketika jaman kemerdekaan Indonesia surat kabar juga berperan untuk
perlawanan sabotase komunis dimana Edi Soeradi melakukan propaganda agar rakyat
berdatangan pada rapat raksasa ikada pada tanggal 19 September 1945 untuk
mendengar pidato Bung Karno. Namun dapat dikatakan perkembangan surat kabar
ketika kemerdekaan indonesia banyak surat kabar yang dibrendel. Dimana pada
saat itu surat kabar yang terbit adalah Soeara Indonesia, Soeara Merdeka
(Bandung), Kedaulatan Rakyat (Bukit tinggi), Oetoesan Soematra (Padang). Ketika
dijaman Order Lama surat kabar Indonesia memiliki masalah karena dituntut untuk
memiliki perizinan dalam penerbitan dan bukan hanya itu penerbitan pun
diperketat karena semua keputusan penerbitan itu diatur oleh pemerintah ini
pada saat itu dinamakan Pers Otoriter dimana dapat diartikan pemerintah pada
saat itu memiliki kekuasaan tinggi untuk memutuskan apakah sudah layak untuk
surat kabar diterbitkan.
Namun pada saat order baru surat kabar memiliki kembali hakekat dari fungsi
dan peran surat kabar yaitu sebagai kontrol sosial dan informasi pendidikan,
dimana pada saat order baru surat kabar berkembang pesat sampai surat kabar
kampus yang mulai aktif kembali untuk memberikan informasi. Lambat laun
mulailah surat kabar di Indonesia berkembang sangat dahsyat sebanding lurus
dengan kemajuan negara dalam aspek apapun, dimana pers memiliki visi dasar
sebagai landasan yaitu Pancasila dalam memberikan informasi yang memiliki nilai
dan norma – norma, perkembangan pers untuk saat ini mengarah kebidang bisnis
dimana iklan dan opla selalu menjadi hal terpenting dalam kemajuan surat kabar
tersebut seakan surat kabar. Menyikapi apa yang terjadi dan penjelasan diatas,
mau tak mau kita harus memikirkan dan merenungkan makna perkembangan teknologi
komunikasi dalam aspek-aspek pendidikan, budaya serta agama untuk kehidupan
manusia diera globalisasi, memahami apa yang dikatakan Wahyu Wibowo dalam
bukunya Berani Menulis artiket mengatakan “Hal ini akan makin terasa mana kala
kita menyadari bahwa era revormasi dan kebebasan dapat dimaknai oleh media
massa sebagai pembeberan informasi secara telanjang” artinya berkat
perkembangan teknologi komunikasi, oleh media massa ruang – ruang pribadi kita
serta merta dijadikan dan sekaligus dilebur kedalam ruang – ruang publik”
(Wibowo, Wahyu. 2006, p.x). Memahami apa yang dikatakan Pak Wahyu Wibowo, kita
dapat menjelaskan bawasanya perkembangan teknologi komunikasi dalam
implikasinya media massa membuat kepribadian kita menjadi kepentingan publik
yang tak seharusnya menjadi konsumsi informasi publik, namun demi kepentingan
pemberitaan yang menarik dan membuat pembaca atau penyimak tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang pribadi kita inilah yang dikatakan perkembangan
surat kabar untuk era demokrasi dan era informasi saat ini.
PERAN PENTING SURAT KABAR
SEBAGAI INFORMASI BAGI MAHASISWA KOMUNIKASI
Media massa adalah media yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dan
kebutuhan informasi yang melibatkan penerimaan pesan tersebut dimana tanpa
diketahui kebenaranya. “media massa adalah alat yang digunakan dalam penciptaan
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar (Canggara, 2003, p.53). Dapat kita lihat bagaimana
fungsi dan peran surat kabar sebagai media komunikasi untuk khalayak pembaca
dimana dapat dikatakan sebagai jendela pengetahuan untuk meluaskan pandangan
kita dan memungkinkan kita dapat informasi yang terjadi disekitar kita, juru
baca dan menjelaskan makna terhadap peristiwa atau hal yang terpisah dan kurang
jelas, pembawa atau pengantar informasi serta sebagai pengontrol sosial.
Dari berbagai media massa yang ada, surat kabar banyak dipilih oleh
masyarakat sebagai media komunikasi dan media informasi karena memiliki
kelebihan dimana dalam suatu berita memiliki penjelasan yang mendalam tentang
suatu berita tersebut, surak kabar yang memiliki karakter tersendiri dibanding
dari media yang lain yaitu penyebaran informasi sebanyak-banyaknya yang dapat
diterima khalayak pembaca, keteraturan penerbit yang setiap hari dapat
dinikmati khalayak pembaca, isi yang memiliki beraneka ragam dengan didasari
oleh aspek kehidupan manusia, informasi yang memiliki dasar fakta dan opini
yang relevansi, informasi yang dapat dilihat lagi tanpa membeli atau mengakses
kembali. Dari penjelasan diatas banyak fungsi dan kelebihan surat kabar sebagai
komunikasi informasi untuk khalayak, alhasil surat kabar yang begitu penting
sebagai konsumsi informasi mahasiswa sebagai pengetahuan ilmu umum serta ilmu
kehidupan yang terjadi disekitarnya. Alhasil dimana mahasiswa yang selalu ingin
membaca surat kabar karena mahasiswa perlu ingin mengetahui perkembangan
lingkungan dan masyarakat tempatnya hidup, dapat dikatakan mahasiswa membaca
surat kabar bukan hanya untuk mengetahui kejadian , tetapi perkembangan yang
terjadi, dengan mengetahui perkembangan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan dan
mempunyai pengetahuan tentang situasi, dimana perlu ia juga dapat menyesuaikan
dengan situasi atau malahan mencoba menguasai dan memahami situasi tersebut
untuk kepentingannya.
Dapat dikatakan peran penting surat kabar sebagai informasi pembaca selalu
mengedepankan informasi yang mendidik dan relevan untuk pembacanya, dimana
kebutuhan informasi setiap individu berbeda – beda, disinilah mahasiswa
komunikasi yang seharusnya menyadari betapa penting peran surat kabar untuk
mendapatkan perkembangan kejadian kehidupan sehari – hari dalam semua
masyarakat. Surat kabar yang berusaha untuk memberikan informasi yang bermutu
dan relevan tidaklah untuk memberikan komunikasi kepada masyarakat dengan
tulus, ini karena surat kabar memiliki tujuan agar masyarakat khusunya
mahasiswa untuk mengkritisi perkembangan dalam aspek – aspek apapun karena
surat kabar memberikan beranekaragam berita dalam setiap harinya. Dengan
demikian surat kabar selalu senantiasa dengan cermat mengikuti perkembangan
masyarakat khususnya mahasiswa dan lingkunganya. Dari berjuta kejadian dan
permasalahan diharapkan surat kabar tetap harus dapat selektif yang tepat,
sehingga kebutuhan mahasiswa dan masyarakat khalayak pembacanya akan informasi
terpenuhi.
Kebutuhan informasi inilah yang dipahami bagi pengelola surat kabar sebagai
peralihan era industri menjadi era informasi yang mana pembaca khususnya
mahasiswa komunikasi selalu mengontrol dan memberikan kritisi dalam
perkembangan kebebasan pers yang sudah ditulis menjadikan informasi apakah
relevan dan sesuai dengan apa yang terjadi, seakan ketulusan jurnalism menjadi
taruhan kemajuan dan kualitas persurat kabaran. Alhasil kemajuan perkembangan
media massa surat kabar dapat dikatakan sebangding lurus dengan kemajuan
masyarakatnya ini akan menjadi penting bilaman kemajuan surat kabar dalam peran
untuk memberikan layanan kepada masyarakat sebagai pengontor dan pendidikan di
dalam menyampaikan informasi, namun peran mahasiswa pun harus ikut untuk
mengontrol bilamana kebebasan pers melenceng dari visi pancasila dan peran
serta fungsi surat kabar itu sendiri agar surat kabar di indonesia kembali pada
qitohnya.
IDENTIFIKASI
ANALISIS MASALAH DI MEDIA CETAK
Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik
media cetak, elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan yang
pesat dalam penyampaian informasi juga telah didukung oleh teknologi yang
semakin canggih. Dalam hal ini, surat kabar merupakan salah satu sarana
penyampaian informasi yang penting bagi masyarakat luas. Surat kabar dapat
bertahan hingga saat ini karena kemudahan dan penyampaiannya yang massal, serta
serentak. Hal ini membuat bisnis dibidang pers mengalami persaingan yang ketat,
karena itu industri surat kabar dituntut untuk mengemas produk informasinya
dengan lebih baik, serta lebih canggih lagi mengingat bisnis informasi sudah
menjadi trend di awal millenium baru.
Peranan surat
kabar terhadap pemberitaan massal kepada masyarakat mempunyai dampak luas bagi
sosialisasi dan publisitas berita, dimana dalam penyampaiannya, surat kabar
bisa lebih serentak dan menyeluruh, serta mempunyai daya jangkau yang lebih
luas, serta harga yang relatif lebih murah dibandingkan media informasi
lainnya, sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat.
Peran serta
media amat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun rakyat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pemerintah mengharapkan dukungan dan ketaatan
masyarakat untuk menjalankan program dan kebijakan negara. Sedangkan masyarakat
juga ingin mengetahui program dan kebijakan pemerintah yang telah, sedang, dan
akan dilaksanakan.
Karena itu,
bisnis pers khususnya surat kabar, menjadi sebuah bisnis yang cukup
menggiurkan, berdasarkan riset dari World Associations Of Newspaper pada media
cetak di Indonesia tahun 2009. Jumlah pemasukan media cetak mengalami lonjakan
yang cukup pesat yaitu sebasar 34 persen dan memberikan laba sebesar 10.1
trilyun pada periode tersebut. Penerimaan majalah dan surat kabar pun meningkat
sebesar 25 dan 30 persen.
Surat kabar
kini mengalami penetrasi pasar dan persaingan produk dalam era globalisasi
informasi ini. Untuk itu perlu adanya sebuah kekuatan dan citra produk yang
dapat memberikan ingatan yang kuat kepada masyarakat untuk membeli produk surat
kabar ini. Dalam era globalisasi, serta era persaingan bisnis yang ketat
sekarang ini, perusahaan hendaknya mempunyai sebuah hal yang dapat diingat
dalam benak konsumen.
Identifikasi Masalah
Tujuan perusahaan pers pada umumnya adalah sebagai
sebuah perusahaan yang bisa dan menyampaikan pemberitaan dan berita yang
berkembang dalam masyarakat, dan umumnya, tujuan perusahaan adalah
mencari keuntungan demi menjaga kelangsungan dan kontinuitas perusahaan
itu sendiri. Perusahaan pers akan melakukan kegiatan pemberitaan sebaik
baiknya, agar pihak perusahaan dapat mempengaruhi pada pemikiran dan pengetahuan
para konsumen dan calon konsumen agar menyukai dan mempercayai produk
sajian berita yang ditawarkan perusahaan surat kabar tersebut, agar para
konsumen dan calon konsumen dapat membeli produk tersebut.
Tetapi dalam
kenyataannya, penyelenggaraan penerbitan surat kabar berbagai
permasalahan, Seperti dalam beberapa point berikut:
· Permasalahan
distribusi sampai publisitas yang hanya terbatas pada kalangan birokrat
dan institusi pemerintahan di daerah.
· Belum bisa
mengacu pada visi dan misi perusahaan, yaitu “Mencerdaskan Masyarakat”.
Berupa keinginan untuk mencerdaskan masyarakat secara umum, mengingat
surat kabar ini lebih ditujukan pada masyarakat yang hanya pada kalangan
birokrat saja.
· Kurangnya
pemasukan dari sektor iklan yang mempengaruhi pendapatan surat kabar.
·
Kesalahan dalam strategi promosi sehingga
menjadi kurang dikenal di kalangan masyarakat umum.
Tinjauan Umum Perusahaan
- Produk
Produk surat kabar yang berkualitas akan menjadi
pilihan pembaca, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka surat
kabar memposisikan dirinya sebagai bacaan kelas menegah kebawah dan
kalangan birokrat yang duduk di pemerintahan, khususnya pemerintahan di
daerah. Dengan menitikberatkan pada berita politik dan hukum. Karena
dengan berita tersebut diharapkan agar bisa memberikan suatu pemberitaan
dan pendidikan kepada masyarakat tentang hukum dan politik.
- Berita
Berita pada suatu surat kabar merupakan sebuah elemen yang sangat
penting. Berita yang disajikan surat kabar merupakan
tulisan dari wartawannya serta dari kontributor tulisan. Untuk itu, surat
kabar berusaha untuk menyajikan berita yang informatif serta mendidik.
Sebuah Berita juga harus bisa memberikan opini-opini publik
dan kreativitas kepada masyarakat, serta berita harus jelas
sumber dan kebenarannya.
- Iklan
Selain berita, iklan juga merupakan produk yang tidak
bisa diabaikan, karena iklan merupakan hal yang medukung dalam
penerbitan serta juga memberikan pemasukan kepada
perusahaan surat kabar. Secara garis besarnya, iklan di Surat
kabar dibagi atas iklan komersial dan Iklan sosial politik. Dalam
beriklan ada beberapa contoh yaitu iklan langganan,
yang merupakan iklan tetap, dan iklan per edisi. Dalam
perkembangan tiga tahun terakhir, perolehan iklan surat
kabar mengalami penurunan dalam pemasukan dari iklan.
- Harga
Harga adalah sebuah salah ukuran tingkat kemampuan konsumen
membeli produk termasuk surat kabar, walaupun dalam
memperoleh dan memiliki produk tersebut hal ini didasarkan pada
kualitas dan mutu produk itu sendiri. Surat kabar sebagai
produk bisnis juga melakukan persaingan dari harga baik itu harga surat kabar
maupun harga iklan.
- Distribusi
Pada perusahaan media, distribusi merupakan bagian terpenting
dalam memasarkan produk, karena distribusi dan sirkulasi
menjadi ujung pemasaran surat kabar.
Stategi Komunikasi dalam Branding
Menurut
Nucimeier dalam bukunya The Brand GAP, strategi komunikasi brand sangat
penting, mengingat persaingan yang sangat ketat, sehingga dengan
menetukan strategi terlebih dahulu diharapkan proses ini dapat berjalan
sesuai yang direncanakan. Adapun stategi komunikasi brand, antara lain:
- Menentukan gagasan utama: Kesimpulan inti berupa kalimat
tentang kesimpulan esensi branding yang merupakan benang merah
terhadap keseluruhan brand.
- Karakter identitas visual.
- Menentukan elemen visual, antara lan:
· Brand Nama
· Logo
· Deskripsi warna
· Kode warna
- Menerangkan kriteria identitas visual. Antara lain:
· Visibility
· Tingkat
keberadaan (Apakah sering tampil di masyarakat, atau tidak)
· Legibility, Tingkat
keterbacaan identitas visual.
· Consistency, Tingkat
konsistensinya.
Ø Koran
Koran dalam bentuk
media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak
beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi sebagai
media informasi dan sarana edukasi bagi masyarakat. Informasi yang dihasilkan
dari koran bisa dipergunakan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Koran
juga berfungsi sebagai sarana pengawas atas tindakan korupsi dan hal-hal buruk
lainnya yang mungkin terjadi. Salah satu yang menjadi tantangan bagi industri
koran dalam beberapa tahun terakhir adalah melesatnya peran teknologi
informasi, terutama internet, sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi bagi
masyarakat. Melalui internet, masyarakat bisa lebih mudah mengakses informasi
dan berita yang diinginkan, tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini ditandai
dengan surutnya era surat kabar di berbagai penjuru dunia, yang ditandai dengan
surutnya pendapatan iklan dan jumlah pelanggan, terlebih lagi dari kalangan
muda. Menurut Leksono (2009), hal ini dikarenakan generasi muda yang juga dikenal
sebagai generasi digital atau generation C lebih menyukai peralatan (gadget)
untuk mendapatkan informasi. Generasi digital adalah mereka yang lahir setelah
tahun 1980, dapat dikatakan bahwa sejak lahir mereka sudah bersentuhan dengan
teknologi. Mereka lebih senang main internet dan menonton televisi dibandingkan
membaca koran. Sampai saat ini di Indonesia peranan koran masih dirasakan
sangat penting, dan lagi pengaruh dari media online terhadap penurunan
jumlah pembaca dan pemasang iklan tidak sebesar yang terjadi di Amerika Serikat
dan di Eropa. Hal ini dikarenakan sarana internet belum menjangkau seluruh
wilayah di pelosok negeri, dan belum semua orang di Indonesia bisa mengakses
internet, baik karena keterbatasan infrastruktur maupun karena kemampuan
penggunannya.
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, muncul pula media baru yang disebut media online.
Media ini menjadi pusat data bagi pembaca agar mereka dapat mencari berita
maupun hal lainnya disini. Keberadaan media online juga turut
mempengaruhi strategi bisnis dari perusahaan surat kabar dan televisi. Banyak
penerbit koran yang membuat versi online-nya meskipun isi beritanya
kurang lebih sama dengan yang diberitakan di edisi cetaknya seperti yang
dilakukan koran Kompas. Kompas membagi website-nya menjadi www.kompas.com
dan http://cetak.kompas.com, sehingga bila pembaca ingin mengetahui berita di
luar edisi cetak, mereka dapat mengaksesnya melalui www.kompas.com. Selain itu
pembaca juga dapat mengakses e-paper untuk melihat isi koran digital
yang sama dengan Kompas dalam bentuk media cetak. Salah satu kelemahan dari
koran dalam bentuk media cetak adalah, berita yang dimunculkan hari ini adalah
berita yang terjadi kemarin atau periode sebelumnya. Informasi yang terjadi
satu jam yang lalu baru akan diterbitkan pada koran esok hari. Padahal di zaman
yang serba instant ini, masyarakat cenderung ingin mengetahui berita
secara lebih cepat dan tepat. Bentuk keterbatasan lain dari koran adalah
wilayah penyebarannya dibatasi secara geografis. Sementara berita melalui media
online bisa diakses dimana saja dan kapan saja si pembaca membutuhkan
informasi. Keunggulan lainnya dari media online adalah komunikasi bisa
terjadi dua arah antara pembaca dengan medianya. Pembaca bisa langsung
memasukkan saran, tanggapan, pertanyaan maupun pernyataan kepada redakturnya.
Dan bila tim redakturnya aktif, maka saran, tanggapan, pertanyaan maupun
pernyataan yang masuk ke dapur redaksi, bisa ditanggapi langsung oleh tim
redaksi dari media tersebut. Bahkan saat ini dengan semakin berkembang pesatnya
pengguna situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, seseorang bisa
turut berperan serta dalam memberikan informasi mengenai peristiwa yang
terjadi. Media online tidak memiliki keterbatasan dari sisi geografis.
Sebagai contoh, seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat
bisa membuka situs berita atau portal berita yang ada di Indonesia, seperti
Detik.com, sehingga kita bisa mengetahui peristiwa terkini di belahan dunia
manapun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Sementara surat kabar hanya
beredar di tingkat lokal ataupun nasional saja.
Keberadaan
media online membuat koran terlihat lamban. Periodisasi koran 24 jam
tidak pas lagi dengan dinamika zaman dan dirasa kurang interaktif. Sekarang
masyarakat membutuhkan continuous deadline, sementara koran memiliki
kendala pada geografi dan distribusi, dan dalam bentuk penyajiannya terbatas
pada teks dan dan gambar saja. Sementara itu jurnalisme online juga
mempunyai tantangan tersendiri. Kecepatan yang menjadi keunggulannya, dapat
cenderung mengorbankan akurasi berita. Copy-paste dan isu plagiarisme
mudah dilakukan, sehingga mengabaikan hak milik intelektual. Saat ini dengan
semakin tingginya mobilitas seseorang, mengakibatkan waktu yang dimiliki untuk
membaca menjadi semakin sedikit. Pencarian informasi secara cepat lebih
mengandalkan pada media televisi maupun internet. Khusus di kalangan anak muda,
kebiasaan membaca koran bahkan nyaris hilang. Ditambah oleh mahalnya harga
kertas, dan kecenderungan penghematan biaya iklan, membuat posisi penerbit
surat kabar akan semakin terjepit. Para penerbit yang tergabung dalam Serikat
Penerbit Surat kabar (SPS) menyadari bahwa bisnis media cetak akan semakin
berat ke depannya. Banyak penerbit koran di Amerika Serikat yang sudah bangkrut
dan saat ini memutuskan hanya menerbitkan versi online-nya saja. Meski
awalnya faktor yang mempengaruhi kebangkrutan koran di Amerika Serikat adalah
karena kesalahan management dari penerbit koran dalam menggunakan
bisnisnya untuk melakukan transaksi derivatif, namun faktor krisis ekonomi yang
juga berdampak pada pengurangan budget iklan di Amerika Serikat, turut
mempengaruhi kebangkrutan ini. Saat ini juga telahterjadi perubahan media habit
dalam mencari informasi dan perubahan strategi pemasang iklan. Penerbit
koran harus menghadapi penurunan pendapatan iklan karena pemasang beralih ke
internet. Pada saat yang sama mereka juga ditekan oleh biaya produksi yang
tinggi karena harga bahan baku koran semakin mahal.
Semakin
banyak orang di negara-negara Barat mengunjungi media online untuk
mendapatkan informasi, hal ini mengakibatkan iklan dalam koran menjadi tidak
efektif lagi. Sebagai gantinya mereka memasang iklan di internet, yang harganya
jauh lebih murah, bahkan ada iklan yang gratis di internet. Secara bersamaan
pendapatan iklan dan sirkulasi koran-koran di negara Barat merosot, dan hal
inilah yang menyebabkan banyak koran-koran di AS dan negara Barat lainnya
bangkrut, tutup, atau pindah ke versi online. Runtuhnya koran-koran
tersebut dipercepat dengan krisis ekonomi yang menghantam AS. Kerugian yang
diderita di beberapa koran di AS sudah tidak tertanggungkan lagi. Teknologi
sangat besar pengaruhnya dalam keruntuhan koran di luar negeri. Penggabungan
teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan terakomodasinya kebutuhan
mendapatkan informasi secara fleksibel, dimana saja dan kapan saja. Fenomena
perkembangan blogger dan citizen online journalism yang begitu
pesat di negara maju juga menjadi pemicu berkurangnya audience koran.
Media baru, khususnya online dan mobile berkembang seiring dengan
munculnya generasi digital yang lebih akrab dengan internet dan handphone.
Media online jauh lebih murah karena tidak tergantung logistik (kertas)
percetakan, distribusi yang membutuhkan tenaga kerja sangat banyak. Apalagi
saat ini cara seseorang untuk tersambung dengan internet dirasakan semakin
mudah saja, karena internet bisa diakses seseorang dimanapun ia berada, bisa
melalui desktop, laptop, note book, bahkan saat ini orang
bisa dengan mudahnya mengakses internet melalui smartphone-nya seperti
Blackberry ataupun I-Phone. Modem internet juga memudahkan seseorang untuk bisa
tersambung dengan internet dimanapun ia berada. Belum lagi keberadaan sarana
publik, seperti pusat perbelanjaan, bandar udara, rumah sakit, maupun kafe dan
restoran juga banyak menyediakan fasilitas internet gratis yang terhubung
melalui wifi.
Jika
saat ini anak muda yang menggunakan internet sudah banyak jumlahnya, maka di
masa mendatang akan semakin banyak anak usia di bawah sepuluh tahun yang juga
menyukai mengakses internet. Mereka disebut sebagai generasi digital native,
yang sejak balita banyak bersentuhan dengan teknologi digital dan sudah tidak
lagi terbiasa menggunakan koran sebagai sarana mencari informasi. Para orang
tua nantinya akan mengalami kesulitan untuk mengajak mereka membaca koran atau
media cetak yang lain. Selain sudah terbiasa menonton televisi, ke depannya
mereka juga akan semakin menyukai penggunaan internet atau berbagai jenis media
sosial seperti Facebook dan Twitter. Di lain pihak, surat kabar masih bisa
diharapkan kelangsungan hidupnya, asalkan mampu meningkatkan isi atau kualitas
berita untuk menandingi keunggulan media online dan televisi. Kedalaman berita
(indepth news) menjadi modal masa depan surat kabar. Koran lokal bisa
menjadi “psikografis” masyarakat. Koran mengidentifikasi dirinya dengan
masyarakat kota atau daerah bersangkutan. Surat kabar tetap berpotensi
menyajikan berita-berita yang lebih luas, mendalam dan lengkap. Tidak semua
kebutuhan informasi dapat terpenuhi melalui televisi dan media online.
Orang masih terdorong membaca koran dengan harapan dapat menggali informasi
lebih mendalam. Meski penerbit surat kabar optimis media online belum
menjadi ancaman serius dalam waktu dekat, tetapi kebijakan bisnis koran tak
urung dibayang-bayangi kekhawatiran tren penurunan pembaca koran. Surat kabar
melakukan antisipasi dengan kebijakan penerbitan dua versi, media cetak dan
media online. Penerbitan koran dalam bentuk media online umumnya
lebih bersifat reaktif untuk menyaingi kecepatan pemberitaan media online yang
memang secara sadar menjadikan dirinya sebagai situs berita. Jika dilihat dari
pengguna internet yang mengakses berita yang masih sangat sedikit di Indonesia,
memang surat kabar di Indonesia masih bisa berlega hati untuk, setahun sampai
dua tahun ke depan, namun setelah itu suasananya akan berubah, dengan makin
berkembangnya teknologi informasi dan turunnya tarif internet.
Ø Majalah
Majalah (bahasa
Inggris: magazine, periodical, glossies atau serials)
adalah penerbitan yang dicetak menggunakantinta pada kertas,
diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah
berisi bermacam-macam artikel dalam
subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh
banyak orang. Biasanya, majalah didanai oleh iklan, harga penjualan, biaya
berlangganan yang dibayar di awal, atau ketiganya
Majalah
merupakan salah satu media komunikasi massa berusaha menyampaikan pesan kepada
khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda
dari media cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari
isi pesan yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah
menyajikan pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama,
gambar atau foto yang lebih banyak, memiliki cover/sampul sebagai daya
tarik.
Majalah
paling awal terbit adalah Erbauliche Monaths – unterredungen (1663 –
1668) diterbitkan oleh Johann Rist, seorang teolog dan penyair dari Hamburg,
Jerman. Selain itu, jenis majalah yang lebih ringan isinya dan lebih menghibur
serta terbit secara berkala pertama kali terbit pada tahun 1672, yaitu Le
Mercure Galant, yang didirikan oleh seorang penulis, Jean Donneau de Vice.
Majalah ini berisikan kisah-kisah kehidupan, anekdot dan mutiara hikmah.
Keberadaan
majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal
kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan
nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari
Ki Hadjar Dewantoro, sedangkan di Ternate pada bulan Oktober 1945 Arnold
Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka
yang memuat berita-berita yang disiarkan oleh RRI (Radio Republik Indonesia).
Sementara di Kediri terbit majalah berbahasa Jawa dengan nama Djojobojo pimpinan
Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan
majalah berbahasa Jawa, Obor (Suluh).
Seiring
dengan perkembangannya, majalah yang terbit di Indonesia ini mulai beragam baik
dari segi isi maupun segmentasi pasarnya. Pada masa Orde Baru, kategori majalah
dibagi menjadi majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja
pria, anak-anak, ilmiah populer, umum, hukum, pertanian, humor, olah raga dan
majalah berbahasa daerah.
Ø Tabloid
Tabloid sebenarnya
adalah istilah suatu format surat kabar yang
lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini
biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa
mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal yang lebih
"tidak serius", terutama masalah pesohor, olahraga, kriminalitas, dan
lain-lain. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat
kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah
pula mulai menggunakan format tabloid.
Tabloid
merupakan salah satu media komunikasi yang semakin terbuka bebas di antara
ragam bentuk informasi seperti media komunikasi lain, disampaikan sebagai
bentuk kreasi seniman. Kreativitas tersebut dapat ditampilkan melalui media
citra digital (digital image) yaitu
informasi dalam bentuk grafis yang tertera di komputer, pada posisi diam atau
gerak. Komunikasi dalam bentuk media desain pada komputer tersebut sebagai
sarana pengolah pesan atau informasi, sangat leluasa untuk merekayasa hasil
sasarannya, seperti merekayasa figur manusia atau bagian-bagian dari figur
tersebut. Melalui kamera digital dan kemudian diproses dalam citra digital
segala unsur dapat di’permainkan’. Hal itu yang kemudian dapat menimbulkan
masalah. Di satu sisi teknologi semakin canggih, namun secara sosiologis ada
dampak negatif, yaitu dapat dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang kurang benar,
seperti pemuatan gambar atau foto ‘seronok’ di tabloid yang beredar di
masyarakat.
Penciptaan
bentuk, posisi, atau apa pun yang merupakan gambar atau foto dalam tablod
adalah hak fotografer, tetapi bukan menjadi hak sepenuhnya karena merekayasa
gambar atau foto dapat menimbulkan dampak negatif terutama jika bernuansa
‘jorok dan tabu’ bagi masyarakat. Tidaklah keliru apabila pendesain bentuk
tabloid berkreasi dan diberi keleluasaan, tetapi tidak boleh dilupakan juga
bahwa hambatan yang terbesar dalam pembuatan media komunikasi dalam bentuk
visual adalah sasaran pembaca, selain ruang medianya sendiri.
Tabloid
cenderung tidak ada pengawasan atau penyeleksian dalam peredarannya di
tengah-tengah masyarakat luas, hal ini akan sangat berdampak negatif apabila
ada tabloid yang di khususkan untuk kalangan dewasa nantinya akan di konsumsi
oleh kalangan anak-anak ataupun remaja yang belum cukup umur.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Bungis, M.
Burhan. 2008. “Konstruksi Sosial Media Massa”. Jakarta: Kencana.
Ø Depari, E. dan Andrew, M. (Ed.) 1982. Peranan Komunikasi Massa dalam
Pembangunan. Yogyakarta: Gama University Press.
Ø
Oetama, Jakob.
2001. “Pers Indonesia Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus”. Jakarta:
Buku Kompas.
Ø
Wibowo, Wahyu.
2006. “Berani Menulis Artikel”. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Website
Ø
http://id.wikipedia.org
Ø
https://www.google.com
No comments:
Post a Comment