Pada tahun 1978, Kotler dan Mindak dalam Sandra Oliver (2007:35) menulis bahwa ada tingkat aktivitas public relations untuk tujuan pemasaran
- Organisasi
kecil atau Organisasi Amal
- Sektor
publik
- Perusahaan
manufaktur kecil
- Perusahaan
yang besar
Keterampilan dan Ilmu Pengetahuan
Cara
tradisional yang dapat dimasukan ke dalam public relations adalah
Communication, Advertising, and Marketing Diploma (CAM). Akan tetapi, pada
tahun 1990-an sebuah pendekatan yang lebih substansif pada pendidikan dan
pelatihan muncul melalui Institute of Public Relations untuk pengembangan
public relations, Institute of Advertising untuk pengembangan pemasaran, dan
Institute of Marketing untuk pengembangan pemasaran.
Perencanaan strategis untuk ketiga
bidang itu meliputi analisis, pemantauan, pengembangan program masing-masing,
pengendalian implikasi, dan evaluasi. Jika pengendalian terhadap salah satu
dari ketiga biidang ini lemah, atau katakan saja ada bidang yang mencoba mendominiasi
bidang yang lain dalam hal anggaran atau status, maka strategi public relations
mengahadapi bahaya. Saat ini persaingan terjadi baik diantara praktisi maupun
pada tingkat akademisi.
Nilai Tambah Public Relations
Hal yang
paling penting bagi para professional riset pasar adalah konsep evaluasi public
relations tentang nilai tambah, yaitu sebuah proses akuntansi yang meliputi
analisis horizontal atas industri yang dilakoni oleh perusahaan itu sendiri,
serta studi vertical atas keseluruhan mata rantai distribusi untk melihat nilai
mana yang dapat ditingkatkan dan keunggulan kompetitif yang diperoleh dengan repositioning strategis atau konfigurasi
penjualan.
Mungkin beberapa tahun terakhir ini
teori yang paling popular adalah lima kekuatan kompetitif Porter (1985) dalam
menentukan profitbilitas industri yang secara jelas diadaptasi untk pemantauan
dan evaluasi tingkat organisasional melalui pemetaan perceptual dan komunikasi
intelegen. Pemetaan perceptual adalah teknik yang mengidentifikasi kesenjangan
dalam pasar untuk melihat apakah ada kesempatan bagi sebuah produk baru atau
untuk merencanakan pemberian merek (branding) atau produk yang bersaing dalam
hal karakteristik tertentu seperti harga dan kualitas.
Arti penting dari model-model teoritis seperti
model Porter terletak pada fokusnya terhadap kelompok stakeholder pesaing dan subkelompok didalamnya, seperti persaingan
diantara kompetitor-kompetitor yang ada, ancaman masuknya kompetitor baru dan
kekuatan keungan pembeli serta pemasok.
Sifat kompetisi yang dinamis sehingga terjalin hubungan jangka panjang
dan jangka pendek adalah inti dari keterlibatan public relations, terutama bagi
para pelobi.
Industri
public relations semakin menunjukan perhatian pada pemikiran bahwa teknik
public relations pemasaran dapat diterapkam pada lingkungan internal yang
kompetitif dari sebuah organisasi, karena sifat politis dari persaingan untk
mendapatkan status dan pekerjaan.
Keunggulan Kompetitif
Teori
Porter tentang keunggulan kompetitif menyatakan bahwa sangat penting bagi
organisasi untuk memahami bagaimana aspek-aspek fisik, keuangan, manusia, dan
berwujud dari sebuah organisasi, termasuk gedung, peralatan, manusiam dan
keuangan, harus dihargai bersama untuk mengukur nilai tambah baik konsumen,
dengan demikian bagi organisasi secara keseluruhan. Selain itu menujukan,
melalui anasilis eksternal, bahwa organisasi harus selalu mempertimbangkan
perannya dalam mata rantai nilai secara keseluruhan mulai pemasok, grosir, dan
pengecer sampai konsumen, dia pada awalnya menyarankan sebuah mata rantai nilai
generic. Pada poin inilah teknik dari public relations menjadi begitu penting
bagi pemasar.
Dari
sudut pandang proses perencanaan secara keseluruhan, komunikasi stakeholder harus diinteregasikan ke
seputar nilai-nilai korporasi inti, yang diungkapkan pembuatan pernyataan misi.
Mewakili visi dari organisasi ini atau apa yang diharapkan, PRO (Public
Relations Organitation) menyatukan maksud komunikasi dan tujuan dari
masing-masing fungsi, menilai kompabilitas, dan mengitegrasikannya dengan
rencana bisnis korporasi.
Gambar 2. Mata
rantai nilai generic Porter (1985)
Infrastruktur perusahaan
|
||||
Manajemen sumber
daya manusia
|
||||
Perkembangan teknologi
|
||||
Usaha
|
||||
Logistik keluar
|
Operasi
|
Logistic keluar
|
Pemasaran dan
penjualan
|
Jasa
|
Perangkat dan Teknik
Peran
iklan dan publisitas harus efektif dari segi biaya dalam menciptakan kesadaran
selama tahap-tahap wal siklus hidup produk, sementara promosi penjualan
digunakan dalam menyusun kembali tahap-tahap kesiapan pembeli dimana produk
berkembang atau tidak menurun.
Christoper
et al (1994) menyatakan bahwa
pemasaran hubungan di anggap sebagai pemikiran yang memiliki focus ganda untuk
memperoleh dan mempertahankan konsumen. Memang, mereka terus mengembangkan
sebuah model yang menyatakan bahwa ada lima pasar yangmempengaruhi pasar
konsumen, sebut saja pasar referral,
pasar internal, pasar pemasok, pasar rekrutmen karyawan, serta pasar pengaruh,
dan jika orang-orang pemasaran.
Tabel
1.
Pandangan Kotler tentang perangkat dan Karakteristik
Perangkat
|
Karakteristik
|
Iklan
|
Persentasi
public, pervatif, keekspresifan yang diperkuat, TV, radio, pers, film,
majalah, cetakan, pengepakan, poster
|
Promosi produk/jasa
|
Memperoleh
perhatian, memberikan informasi, reyuan yang member nilai, undangan untuk
melakukan tindakan; kompetisi, bayaran, hadiah, pameran dagang, kupon, dan
perangko
|
Publisitas
|
Langsung
pada konsumen, di sesuaikan up-to-date; katalog, surat, telemarket, belanja elektronik
|
Public relations
|
Kreadibilatas
yang tinggi, pesan-pesan, sebagai berita bukan iklan; perangkat pers,
seminar, laporan tahunan, sponsor, lobi
|
Hubungan konsumen (penjualan)
|
Konfrontasi
pribadi, membina hubungan, mendorong respons, persentasi, insentif,
contoh-contoh, pameran dagang
|
Sumber:
diadaptasi dari Kotler (1994)
Tabel
2. Menuju
integrasi
Pendekatan
bottom-line
|
Pendekatan
nilai tambah
|
Pemasaran
transsaksi
|
Pemasaran
hubungan
|
Focus pada satu penjualan
|
Focus
pada ingatan konsumen
|
Orientasi pada fitur produk
|
Orientasi
pada manfaat produk
|
Skala waktu yang pendek
|
Skala
waktu yang panjang
|
Penekanan pada layanan konsumen
yang rendah
|
Penekanan
pada pelayanan konsumen yang tinggi
|
Komitmen konsumen yang terbatas
|
Komitmen
konsumen yang tinggi
|
Kontak konsumen yang moderat
|
Kontak
konsumen yang tinggi
|
Perhatian pada kualitas
produksi
|
Penjualan
pada kualitas semua hal
|
Sumber. Christopher et al (1994)
Tidak
serius berhubungan dengan audiens tertentu, peran PRO menjadi sangat penting.
Jelas bahwa mereka bekerja denganmodel stakeholder
dan pada beberapa titik akan menyadari bahwa mereka melakukan tugas public
relations serta bukan hanya hubungan konsumen (Tabel 2).
Seperti halnya dengan setiap
pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengembangan strategis, evaluasi, dan
pengendalian penting. Suatu review atas rencana pemasaran yang strategis
biasanya dilakukan dua atau tiga tahun untuk memberikan landasan bagi
pengembangan strategi jangka panjang serta analisis interim (sementara). Review
itu biasanya akan terdiri dari audit pemasaran penuh dari lingkungan pemasaran
dan operasi-operasi yang terkait dengan semua aspek dari misi, tujuan dan
strategi korporasi, sera review atas
tujuan pemasaran, strategi, program-program, implementasi dan isu-isu
manajemen.
Strategi Public Relations Dalam Konteks Pemasaran
Strategi Humas Dalam Konteks Pemasaran
No comments:
Post a Comment