Pengantar
Masa sekarang ini adalah masa yang penuh dengan persaingan. Segala sesuatu yang ada disekitar kita pasti dipenuhi dengan aroma persaingan. Baik dari segi pendidikan, ekonomi, dan atau bahkan dari segi dunia usaha dan juga dengan persaingan dalam dunia kerja. Dunia kerja adalah dunia yang paling banyak dicari oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dunia kerja dari dulu merupakan suatu hal yang memang menjadi kebutuhan dimana setiap orang harus mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri dan ataupun menghidupi keluarganya, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari baik itu makanan, pakaian, tempat tinggal, teknologi, dan sebagainya.
Dalam dunia kerja, selain peralatan atau teknologi yang berperan dan menunjang dalam suatu perkembangan dan kemajuan perusahaan, salah satu unsur yang paling penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Kekuatan dari suatu perusahaan adalah Sumber Daya Manusia yang unggul. Dengan Sumber Daya Manusia yang unggul, suatu kemajuan dari perusahaan pasti akan meroket dan menjadi suatu perusahaan yang besar dibandingkan dengan perusahaan yang walaupun memiliki pemimpin yang baik dan teknologi yang mumpuni namun tidak di dukung oleh kualitas Sumber Daya Manusianya.
Persaingan tenaga kerja sekarang di Indonesia sebenarnya masih sangat kurang jika dilihat dari keadaan ekonomi Indonesia sekarang ini. Padahal dengan peralatan/ teknologi yang sudah sangat mendukung terhadap pekerjaan, sebenarnya ini menjadi suatu acuan terhadap kinerja yang ada. Tapi melihat keadaan dari Sumber Daya Manuasianya yang masih sangat lemah dan kurang sehingga mengakibatkan kurangnya kinerja dari suatu pekerjaan. Apalagi dengan sudah diadakannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang mulai pada Desember tahun 2015 lalu, sebenarnya keadaan Sumber Daya Manusia atau tenaga kerja Indonesia sudah mulai tersaingi dengan para pekerja asing yang sepertinya lebih unggul dalam segi kinerja, dan lebih murah dalam segi gaji atau upah, dan hal seperti inilah yang adalah hal paling banyak dilirik perusahaan-perusahaan yang ada.
Keberadaan Perusahaan-perusahaan dan Sumber Daya Manusia di Sulawesi Utara
Sulawesi Utara adalah daerah dengan potensi wisata yang begitu indah dan banyak, sehingga membuat banyak orang dan wisatawan baik dari dalam negeri ataupun juga dari luar negeri yang tertarik untuk datang di Sulawesi Utara. Menurut data yang ada pada Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara, jumlah wisatawan Mancanegara yang datang ke Sulawesi Utara melalui Bandar Udara Sam Ratulangi Manado pada bulan Juni 2016 sebanyak 1.295 orang atau meningkat 27,21 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2016 yang berjumlah 1.018. Didukung juga dengan masyarakat yang ramah sehingga membuat para wisatawan betah untuk tinggal berlama-lama di Sulawesi Utara. Didukung pula dengan letak geografis Sulawesi Utara yang berada pada posisi yang bagus dalam hal investasi, sehingga daerah Sulawesi Utara cocok sebagai daerah dengan potensi bisnis yang menjanjikan dan luar biasa. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak investor dan pengusaha baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri yang akhirnya mau untuk berinvestasi dan membuat usahanya di Sulawesi Utara.
Dengan banyaknya usaha yang berada di daerah Manado dan sekitarnya sehingga ekonomi di daerah Sulawesi Utara meningkat, dan angka kemiskinan menurun. Karena menurut data yang dihasilkan melalui Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Utara mencapai 202,82 ribu jiwa, turun sekitar 14,3 ribu jiwa dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2015 yang berjumlah 217,15 ribu. Hal ini membuat Sulawesi Utara berhasil untuk membuat angka kemiskinan menurun, dan angka pengangguran menipis.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di daerah Sulawesi Utara ini pada bulan Februari 2016 sebesar 7,82 persen atau 92,6 ribu orang dan ini mengalami penurunan yaitu sebanyak 6,6 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan pada bulan Agustus 2015, dan berkurang sebanyak 9,9 ribu orang dibandingkan dengan keadaan pada bulan Februari 2015.
Salah satu tenaga kerja yang ada di Indonesia adalah tenaga kerja yang berasal dari daerah Sulawesi Utara. Tenaga kerja dari Sulawesi Utara sebenarnya memiliki skill/ keahlian yang tinggi dan mampu untuk bersaing dalam dunia usaha. Dengan skill/ keahlian yang dimiliki ini seharusnya tenaga kerja dari Sulawesi Utara menjadi tenaga kerja yang terdepan dibandingkan dengan tenaga-tenaga kerja yang berasal dari daerah lainnya. Namun sayangnya, jika dilihat di beberapa tempat kerja yang ada yang bahkan ada di daerah Sulawesi Utara sendiri, tenaga kerja dari Sulawesi Utara masih sekedar menjadi anak buah, atau bisa dibilang masih ada yang lebih tinggi daripada tenaga kerja yang berasal dari Sulawesi Utara. Hal ini bisa dikatakan bahwa masyarakat Sulawesi Utara masih menjadi tamu di rumahnya sendiri, karena Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara sendiri ada yang mengatur oleh Sumber Daya Manusia yang berasal dari luar.
Banyaknya usaha yang ada tidak di barengi atau diikuti dengan kuantitas Sumber Daya Manusia yang ada di Sulawesi Utara. Hal ini diakibatkan karena masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang mempunyai kualitas yang baik dalam hal bekerja, hal ini juga terjadi karena masih kurangnya masyarakat untuk sadar dalam hal pendidikan. Banyak masyarakat yang merasa pendidikan tidak terlalu penting dalam hal bekerja, yang penting mempunyai skill atau kemampuan yang baik. Padahal pendidikan dan skill yang baik harus berjalan bersamaan, karena apa gunanya mempunyai skill atau kemampuan tapi tidak mempunyai pendidikan yang luas yang sebenarnya itu adalah kemampuan untuk menopang pekerjaannnya.
Bahkan masyarakat saat ini masih saja ada yang berpikiran pendidikan belum terlalu penting untuk saat ini, sehingga mengakibatkan ada orang tua yang hanya menyekolahkan anaknya sampai pada tingkat SMP ataupun SMA. Padahal dengan banyaknya sekolah gratis dan beasiswa dimana-mana seharusnya anak bisa diberi pendidikan yang setinggi-tingginya. Kabupaten Minahasa, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon, dan daerah-daerah lainnya di Sulawesi Utara sudah memberikan pelayanan sekolah gratis bagi masyarakatnya, baik dari tingkat SD, SMP dan SMA. Bahkan beberapa daerah lainnya memberikan beasiswa pendidikan sampai pada tingkat Sarjana S1 dan S2.
Karena masih adanya masyarakat di Sulawesi Utara yang mendapat pendidikan tidak terlalu tinggi, maka masyarakat tersebut akhirnya merasa malu dan merasa tersaingi dengan para masyarakat yang mendapatkan pendidikan yang tinggi. Hal inilah yang akhirnya membuat kebanyakan dari masyarakat di Sulawesi Utara hanya melihat dan merasa profesi sebagai petani ataupun tukang ojek/ sopir angkutan umum sebagai profesi yang cocok untuk mereka.
Selain itu, kebanyakan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulawesi Utara kurang melihat kemampuan yang berasal dari Sumber Daya Manusia Sulawesi Utara, hal ini karena memang posisi yang ditempatkan masih di bawah, dan mereka masih di komandoi oleh pimpinan di atasnya sehingga ruang gerak untuk mengeksplor kemampuan mereka masih dibatasi atau tidak leluasa untuk menunjukannya.
Untuk itu saat ini diperlukan ketegasan dan ataupun mungkin seharusnya peraturan yang berasal dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk dapat menginstruksikan perusahaan-perusahaan yang ada di Sulawesi Utara untuk lebih memprioritaskan para pekerja yang berasal dari Sulawesi Utara sendiri daripada mengutamakan para pekerja yang berasal dari luar. Karena sesungguhnya kemampuan yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara sendiri sangat tinggi bahkan melebihi kemampuan Sumber Daya Manusia yang berasal dari luar. Misalnya pemerintah mengeluarkan bahwa setiap perusahaan harus memiliki Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara sendiri minimal 80% dari semua karyawan yang ada. Hal ini dilakukan supaya jenjang karir yang akan dicapai oleh Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara sendiri lebih terbuka lebar dan bisa lebih cepat meningkat dan akhirnya mengisi posisi-posisi Top (penting) di perusahaan tersebut dimana ia berkerja.
Tapi selain daripada itu, seharusnya diperlukan kesadaran dari masyarakat Sulawesi Utara sendiri untuk mampu bersaing dengan para pekerja yang ada di dunia kerja dan juga para pekerja yang berasal dari luar. Masyarakat Sulawesi Utara harus menempuh pendidikan yang tinggi agar tidak dipandang rendah oleh orang lain dan harus mempunyai skill / kemampuan yang tinggi pula agar dapat menjadi Sumber Daya Manusia yang berkelas dan dapat bersaing dengan para Sumber Daya Manusia lainnya yang berasal dari luar.
Selain itu Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara pun harus memiliki daya saing dan mampu menunjukan hasil kerjanya yang nyata dan yang baik. Karena hasil kerja yang baik akan mampu menghasilkan hal yang baik pula. Hal inilah yang akhirnya akan membuat Sumber Daya Manusia yang berasal dari Sulawesi Utara akan maju dan akhirnya mampu menjadi Tuan Rumah di Rumahnya sendiri bukan hanya menjadi Tamu di rumahnya sendiri.
*data-data yang termuat berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara dan bisa diakses pada www.sulut.bps.go.id
Penulis:
Milton Cristo (Manado, 1 Agustus 2016)
*data-data yang termuat berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara dan bisa diakses pada www.sulut.bps.go.id
Penulis:
Milton Cristo (Manado, 1 Agustus 2016)
No comments:
Post a Comment